Berlibur di Kota Takengon


Udara dingin begitu menusuk tulang, padahal jam di tangan baru menunjukkan pukul sembilan malam. Walaupun demikian tak menyurutkan langkah kami untuk melihat lihat kota Takengon dari dekat di malam hari.


Malam ini suasana begitu ramai, mungkin bertepatan dengan liburan cuti maulid. Orang orang memanfaatkan liburan kali ini bersama keluarga di kota ini.

Kota yang berada di tengah tengah provinsi aceh ini, atau disebut dengan negeri di atas awan. Berada di atas ketinggian 1200 meter di atas permukaan laut yang di tengahnya terdapat sebuah danau. Danau itu bernama danau laut tawar atau yang lebih di kenal tawar lut.

Selain danau laut tawar banyak tempat wisata lain yang bisa dikunjungi di kota ini, seperti bur telege, pantan terong, burni telong, goa sarang dan lain lain.

Kami berkeliling kota, tetiba pandangan kami tertuju pada sebuah mobil caffe yang dikerumuni beberapa anak muda, aroma kopi gayo terhirup di indra penciuman kami. Kami mendekatinya dan memesan dua cangkir kopi, satu kopi sanger dan ekspreso coffe.

kopi sanger dan ekpresso kesukaan kami, keduanya terasa sangat nikmat, apalagi ditemani dengan dua buah kebab turki rasa daging dan telor cukup membuat suasana malam ini begitu hangat.

Kami menikmati indahnya malam maulidur rasul di kota Takengon dengan penuh rasa syukur. "Nikmat manakah yang kamu dustakan?", tanyaku dalam hati" sambil mengulang kembali qur'an surat Ar Rahman ayat 13 dan surat ibrahim ayat 7

"Sesungguhnya apabila kamu bersyukur, maka akan ku tambahkan nikmatku kepadamu, dan apabila kamu mengingkari maka azabku sangat pedih".

Semoga sanger dan ekspreso caffe ini dapat menghangatkan tubuh kami, dan juga hubungan kasih kami dengan orang orang tersayang.

Takengon, 29 Oktober 2020.

-----





Komentar

Postingan populer dari blog ini

BELAJAR, BELAJAR, BELAJAR MENULISKAN BUKU

Lelaki berdasi part-1

Perjalanan Tanpa Batas (2)