Angpou yang Tertukar

Aku anak kedua dari empat bersaudara, usiaku 24 tahun, dan aku baru saja menikah. Ibuku sudah meninggal setahun yang lalu karena sakit, sementara bapakku kini sudah menikah lagi.

Sebagai anak perempuan tertua, aku sangat bertanggung jawab terhadap adik adikku, memasak, dan menyiapkan berbagai keperluan mereka. Aku selalu ingat pesan terakhir almarhumah mama. "kalau mama duluan pergi dari dunia ini, jagalah adik adikmu dengan baik, sekolahkan si Mona dan si bungsu Faizul ke pesantren."

Almarhumah mama sangat baik orangnya. Beliau sangat perhatian, suka berbagi dan menolong orang orang, terutama kepada saudara saudaranya.

Tadi pagi aku dan suami menghadiri undangan khenduri dari miwa Nis. Miwa Nis kakak tertua almarhumah mamaku. Suamiku baru pertama bertandang kerumahnya, dan ketika pulang suamiku di hadiahi angpou oleh Miwa. Aku sangat terharu dan tersanjung. Miwaku sangat peduli dan menghormati suamiku. 

Setelah sampai di rumah kami segera membuka angpaunya, ternyata di luar dugaan angpau yang di kasih miwa kepada suamiku kosong. Seketika wajahku memerah menahan malu, ingin ku menangis sejadi jadinya, aku sangat kecewa. 

Setelah di telusuri ternyata Miwaku salah memberi angpou, dan angpau yang ingin di berikan tertukar😫😫🤐

Fiksi(1)


By. Ratna

Komentar

  1. Semoga segera ditukarkan dengan yang berisi tadi ya...jadinya tidak kecewa dan menangis :)

    BalasHapus
  2. He he..trima kasih dek udah mampir

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lelaki berdasi part-1

Perjalanan Tanpa Batas (2)

BERBAGI PENGALAMAN DALAM MENERBITKAN BUKU