Cerbung Tegar-3


Selama masa sosial distancing kami tetap berada di rumah mengikuti anjuran pemerintah. Untuk mengatasi rasa bosan aku memanfaatkan waktu senggang dengan belajar online. Banyak ilmu yang ku dapatkan, semoga dapat ku manfaatkan untuk aku dan anak didikku.

Tit tut..ti tut.. hpku berdering, segera aku melihatnya, ada beberapa pesan wa yang masuk, ada dari grup alumni, grup belajar online, grup sekolah, dan ada juga yang dari suamiku.

Duh...jantungku berdebar, ada apa gerangan, mengapa suamiku tiba tiba mengirim pesan wa untukku, biasanya ia lebih suka menelpon daripada menulis pesan.

Ku buka pelan pelan, ternyata suamiku megirimkan aku sebuah vidio, aku menyaksikan vidio tersebut sampai air mataku keluar, aku sangat terharu...

Aku mencoba mengikuti alur musiknya, kebetulan aku juga bisa nyanyi sedikit sedikit walau di kamar mandi he he...Aku mengulang membuka vidio youtubenya, hingga hampir terhafal liriknya. Siti khadijah istri Rasulullah....romantis sekali lagunya.....

Aku teringat hidupku sendiri, perjuanganku bersama suami dan anak anak.
----

Tak sesendokpun makanan masuk ke mulut Nadia, ia hanya memainkan makanannya, selera makannya menurun sepertinya ada sesuatu di fikirannya.
"Makanlah nak, tak baik mengabaikan makanan, Nadia harus makan biar sehat, katanya mau jagain ibu dan adik adik", kataku pada Nadia.

"Ibuk...saya mau pulang, Nadia kangen sama mama" tiba tiba Nadia membuka suaranya, ia menatapku dengan mengiba,
"Iya, nanti kita bicarakan, sekarang habiskan dulu makannya". Ucapku lagi. Ia mengangguk dan menuruti permintaanku untuk menghabiskan makan siangnya.

Aku menghela nafas, aku sangat mengerti dan memahami perasaannya. Anak seusianya sudah menanggung beban seberat itu, semestinya ia sedang asyik asyiknya bermain dengan kawannya, tetapi yang dirasakan sebaliknya.

Kemarin ia minta ikut denganku. Katanya ingin menenangkan diri. Aku menyambut baik keinginannya. Suami dan anakku juga, mereka sangat senang.
Mulanya ia sangat nyaman tinggal bersamaku, apalagi pembelajaran di sekolahnya di alihkan menjadi daring. Ia bebas belajar kapan saja dan di mana saja. Hanya mengaktifkan jaringan internet. Pembelajaran dirumahpun berjalan dengan lancar.

Aku dan Suami juga begitu, pergi keluar kalau ada keperluan yang mendesak. Kalau biasa setiap hari harus ke kesekolah, sekarang hanya mengajar melalui internet, dengan memakai aplikasi zoom, webex, WA atau lainnya.

Nadia sudah mengemas barang barang bawaannya dan memasukkan bajunya satu persatu ke dalam tas renselnya, ia sudah berkomitmen untuk pulang besok pagi, dan kami akan mengantarnya. Ia merindukan keluarganya di kampung.

Nadia menyiapkan sepasang baju warna pink dengan jilbab senada di samping tasnya. Ia akan mengenakannya besok pagi. Setelah semua selesai, ia pergi ke kamar mandi untuk berwudhuk karena ia belum shalat isya.
---








Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lelaki berdasi part-1

Perjalanan Tanpa Batas (2)

BERBAGI PENGALAMAN DALAM MENERBITKAN BUKU