Dilla
Ma...Dila pingin jalan jalan, rengek Dila pada mamanya Yanti yang sedang merajut." Sebentar ya sayang, sabar, bentar lagi kita jalannya, nunggu papa pulang dulu. Bisik Yanti pada anaknya.
"Gak mau mama, maunya Dilla sekarang !", Dilla mulai ngerajuk lagi.
Yanti mesti ekstra sabar menghadapi putri semata wayangnya itu.
Akhir akhir ini kelakuannya aneh, segala permintaannya harus dituruti. Dia tidak mau nurut, suka ngambek, egois, suka nangis dan lainnya. Terkadang lelah juga Yanti menghadapinya.
"Ni pasti gegara papa yang selalu manjain Dila, apa apa diturutin, gini deh jadinya", guman Yanti dalam hati. Wajah manisnya jadi sewot.
"Kata orang kalau anaknya tiba tiba berubah, ia akan segera punya adik lagi", ujar buk Hindun ketika Yanti curhat tentang putrinya.
Benar juga kata buk Hindun, bisik Yanti dalam hati sambil tersenyum, aku baru memakai tespek tadi pagi ternyata ada dua garis merahnya.
---
#fiksi(10)
#belajarmenulisfiksi
"Gak mau mama, maunya Dilla sekarang !", Dilla mulai ngerajuk lagi.
Yanti mesti ekstra sabar menghadapi putri semata wayangnya itu.
Akhir akhir ini kelakuannya aneh, segala permintaannya harus dituruti. Dia tidak mau nurut, suka ngambek, egois, suka nangis dan lainnya. Terkadang lelah juga Yanti menghadapinya.
"Ni pasti gegara papa yang selalu manjain Dila, apa apa diturutin, gini deh jadinya", guman Yanti dalam hati. Wajah manisnya jadi sewot.
"Kata orang kalau anaknya tiba tiba berubah, ia akan segera punya adik lagi", ujar buk Hindun ketika Yanti curhat tentang putrinya.
Benar juga kata buk Hindun, bisik Yanti dalam hati sambil tersenyum, aku baru memakai tespek tadi pagi ternyata ada dua garis merahnya.
---
#fiksi(10)
#belajarmenulisfiksi
Bagus bu, semangat menulis ..salam literasi
BalasHapusTerima kasih bu, salam
BalasHapus