Belajar Menulis


Perjuangan Hidup
  
Hidup ini penuh perjuangan, banyak lika likunya. Siapa yang bersabar ia akan mendapatkan manisnya hidup. Lidah tajam melebihi pisau. Maka berhati-hatilah dengannya, banyak yang terluka dan tersusuk dengannya. Perasaan manusia halus, lebih halus dari rambut. Dalam berbicara jangan terlalu berlebih lebihan, apalagi membicarakan tentang orang lain, karena apa yang di bicarakan tidak seperti yang terjadi, sehingga kita akan di cap sebagai pendusta.

Lho...kenapa begitu, begitulah kata nabi. Jadi berbaik sangka pada Allah dan orang lain itu lebih baik. Kamu tidak akan pernah rugi. Jangan menyakiti diri sendiri. Pernahkah engkau berfikir kalau orang salah tidak akan mau dikatakan dirinya salah, tentunya ia akan mencari berbagai alasan untuk membenarkan dirinya dan menjatuhkan orang lain demi pembenaran diri.

Kalau tidak mungkinkah ada api kalau tidak asap atau sebaliknya. Ya... itulah hidup. Biar engkau di dhalimi orang lain, karena hidupmu engkau yang jalani bukan dia atau yang lain. Teruslah berjalan, gapai impian dan cita-cita yang tertunda demi kebahagiaan di masa yang akan datang bersama orang- orang yang tersayang.....

Ratna Jumpa, Sigli Aceh

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lelaki berdasi part-1

Perjalanan Tanpa Batas (2)

BERBAGI PENGALAMAN DALAM MENERBITKAN BUKU