Dasar Menulis: Kata, Kalimat dan Paragraf
Resume Belajar Menulis Online
Gelombang 7
Judul Materi: Dasar Menulis:
Kata, Kalimat dan Paragraf
Oleh Bapak Imam Fitri Rahmadi,
dosen Universitas Pamulang yang sekarang sedang kuliah S3 di Johannes Kepler
Universität Linz Austria (2019-sekarang).
Bapak Imam Fitri Rahmadi pernah
menulis 2 buku yang diterbitkan oleh Elex Media Komputindo ketika masih kuliah
S1 di UIN Jakarta (2018-2013). Pada penghujung kuliah S2 di Universitas Negeri
Jakarta (2016),
Kemudian tertarik untuk menekuni
penulisan akademik. Ketika mulai menjadi dosen di Universitas Pamulang (2017), beliau
mengelola jurnal, menjadi reviewer jurnal kampus lain, dan banyak mengikuti
pelatihan penulisan akademik bahasa Inggris untuk keperluan persiapan studi
lanjut ke luar negeri.
Semua orang bisa menulis. Paling sederhana menulis status
di WhatsApp dan Facebook, atau sekadar menulis keterangan foto yang diunggah di
Instagram. Tulisan bisa menggunakan kata, kalimat, dan bentuk paragraf
sesukanya. Menulis secara personal memang sangat bebas tidak harus sesuai
dengan suatu aturan penulisan tertentu. Berbeda jika ingin menulis formal,
apalagi menulis untuk keperluan akademik, terdapat berbagai kaidah baku yang
harus diikuti.
Pemilihan
kata, penulisan kalimat, dan penyusunan paragraf dalam konteks penulisan
personal, formal, maupun akademik. Penulisan personal adalah sebagaimana anda
menulis status atau menulis blog dengan gaya personal. Penulisan formal
biasanya digunakan oleh para jurnalis untuk menulis berita atau oleh para
blogger profesional untuk menulis artikel populer. Sedangkan penulisan akademik
digunakan oleh para akademisi untuk menulis berbagai karya ilmiah seperti
makalah, laporan penelitian, atau artikel jurnal.
Ketiga
konteks penulisan dibahas supaya dapat memberikan gambaran besar dan perbedaan
di antara ketiganya. Pemilihan kata, penulisan kalimat, dan penyusunan paragraf
merupakan hal paling mendasar yang perlu dipelajari supaya dapat menulis dengan
baik. Jika hal tersebut sudah dikuasai, akan dapat membuat tulisan yang enak
dibaca dan mudah dipahami sesuai dengan tujuan dan konteks penulisan.
Pemilihan
Kata
Perihal pilihan kata disebut
dengan diksi. Antara penulisan personal, formal, dan akademik, diksi yang
digunakan bisa sangat berbeda meskipun dimaksudkan untuk mengungkapkan hal yang
sama. Cermati tiga kalimat di bawah ini:
Ibu guru sedang ngobrol-ngobrol
dengan kepala sekolah
Ibu guru sedang berbicara dengan
kepala sekolah
Ibu guru sedang berdiskusi dengan
kepala sekolah
Berbeda satu kata saja dapat
merubah rasa dari kalimat.
Penulisan Kalimat
Kalimat terdiri dari kalimat
sederhana (simple sentence), kalimat gabungan (compound sentence), kalimat
kompleks (complex sentence), dan kalimat campuran.
Sederhana:
Saya membaca tulisan di blog
Gabungan:
Saya membaca tulisan di blog
untuk menambah pengetahuan saya tentang cara menulis kalimat.
Kompleks:
Saya membaca tulisan di blog
ketika sedang bekerja dari rumah.
Campuran:
Saya membaca tulisan di blog
untuk menambah pengetahuan saya tentang cara menulis kalimat ketika sedang
bekerja dari rumah.
Penyusunan Paragraf
Paragraf adalah kumpulan kalimat
yang mempunyai satu kalimat topik (topic sentence) sebagai ide pokok atau
gagasan utama (main idea) dan beberapa kalimat penjelas (supporting sentences)
sebagai detail yang menjelaskan ide pokok. Supaya enak dibaca dan tulisan mudah
dipahami, susun paragraf deduktif.
Gunakan bentuk kalimat sederhana
untuk membuat kalimat topik. Cara gampang untuk membuat kalimat topik, adalah
pastikan anda meletakkan ide pengontrol atau controlling idea pada setiap
kalimat topik. Bentuk kalimat penjelas harus bervariasi, terdiri dari kalimat
gabungan dan kompleks, serta dilengkapi dengan konjungsi sebagai transisi antar
kalimat supaya paragraf mengalir dengan baik, enak dibaca, dan mudah dipahami.
Contoh paragraf yang baik:
Bekerja dari rumah memiliki
kekurangan dan kelebihan. Pada satu sisi, bekerja dari rumah menjadikan jadwal
kerja tidak begitu jelas sehingga karyawan harus membuat jadwal jam kerja
sendiri. Bekerja jadi tidak nyaman bagi yang memiliki rumah sempit. Pada sisi
lain, bekerja dari rumah justru waktu menjadi lebih fleksibel dan lebih banyak
waktu untuk keluarga. Selain itu, bekerja dari rumah bukan hanya dapat
menghemat pengeluaran untuk biaya transportasi tetapi juga menghemat biaya
operasional kantor.
Ratna Jumpa
SMAN 1 Keumala
Mantappp 👍
BalasHapusTrima kasih bu Ditta😊
BalasHapus